Saturday, June 6, 2015

Kegiatan Bakti Sosial CB Kewarganegaraan- Pertemuan Keempat


Pada pertemuan kami yang terakhir, yaitu hari Minggu, 19 April 2015. Kami kembali berkumpul di Gereja Santa Imakulata. Kami datang bersama para anggota LDD yang merupakan penyandang disabilitas atau difabel. Ada 14 tunanetra total dan bisa lihat cahaya (low vision) dan 2 orang tunadaksa yang memakai tongkat dan susah jalan. Pada minggu ini, kami bertugas membantu menuntun para penyandang disabilitas untuk mengikuti perayaan ekaristi dimana mereka juga akan tampil sebagai anggota paduan suara.
 
Kami sedang melakukan sosialisasi kembali tentang perencannaan acara hari ini.


Gereja Santa Imakulata merupakan gereja yang bisa dibilang relative berukuran besar, maka proses untuk mendampingi para kaum disabilitas memakan waktu yang cukup lama. Namun, kami tidak terlalu mengalammi kesulitan karena kami sudah pernah dibimbing Pak Ferry untuk menuntun para penyandang disabilitas. Selama perayaan ekaristi, kami duduk seperti para umat biasanya, namun ketika para anggota LDD hendak menyanyikan lagu sebagai anggota paduan suara kami harus bangun dari tempat kami dan menuntun mereka. Dengan bermodalkan hanya secarik kertas yang bertuliskan dalam bentuk text braille (Huruf untuk orang-orang tunanetra), mereka dapat membawakan lagu dengan indah layaknya paduan suara profesional.




Perayaan ekaristi ini berjalan lancar dan sesuai yang diharapkan. Lagu dapat dibawakan oleh para anggota LDD dengan sangat baik. Sungguh pengalaman yang berkesan bagi saya dan ini merupakan penutup dari kegiatan bakti sosial yang kami laksanakan selama empat kali. Misa ini ditutup dengan sedikit pidato dari Pak Ferry yang menjelaskan tentang yayasan LDD dan Gereja Keungskupan Jakarta. Setelah selesai kebaktian misa ini, kami semua berkumpul dan melakukan foto bersama di depan patung Tuhan Yesus dan patung Santa Bunda Maria.



Melihat semua ini saya merasa tersentuh dan takjub. Walaupun banyak penolakan dari sana-sini; kemampuan fisik mereka yang kurang; banyaknya rintangan dan banyaknya cobaan yang mereka hadapi mulai dari kesulitan keuangan, perizinan, akomodasi, dll. Namun, hal-hal itu semua tak menghalangi mereka untuk tetap berkarya dan melayani demi kemuliaan nama Tuhan. Saya sendiri merasa bersyukur atas apa yang saya miliki dan saya dapatkan sekarang berkat pengalaman ini. Saya juga ingin melayani sesama bukan demi kepuasan sendiri, namun demi kepentingan sesame dan kebesaran namanya.


No comments:

Post a Comment